Bulan Ramadhan, biasanya identik dengan makanan yang berlimpah. Di lokasi tempat tinggal kami, banyak terdapat penjual makanan. Ada juga "Pasar Ramadhan" yang menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman.
Sebelum Ramadhan tiba, Mama sudah mendiskusikan hal ini kepada MayFiLa. Mama ingin mereka bisa menahan diri untuk tidak membeli makanan terlalu sering untuk acara berbuka puasa. Sebagai gantinya, Mama akan menyediakan menu kesukaan mereka untuk berbuka dan sahur. Tentu saja menu yang sehat dan baik buat kesehatan kami sekeluarga.
Ada hal yang ditanyakan MayFiLa saat kami memutuskan untuk tidak sering membeli makanan selama Ramadhan ini. Mengapa tidak boleh membeli makana di luar? Jawabannya tentu sangat mudah.
Pertama, makanan yang dijual biasanya menggunakan MSG, sedangkan kami sekeluarga tidak menggunakan MSG untuk masakan sendiri yang dibuat di rumah. Tentu lebih sehat memakan hasil masakan sendiri karena MSG sangat berbahaya bagi kesehatan.
Kedua, kita tidak tahu kondisi hati orang yang memasak makana yang kita beli. Bagaimana jika orangnya jahat, suka marah, suka ghibah, suka dengki, dan sifat buruk lainnya? Padahal makanan sangat mempengaruhi suasana hati seseorang. Oleh karena itu, lebih baik memakan makanan buatan sendiri. Apalagi di bulan Ramadhan ini, kita ingin hati selalu bersih dan selalu mengingat Allah SWT.
Semoga dua alasan ini dapat membuat kami istiqomah untuk memakan makanan buatan sendiri.
Sebagai gantinya, MayFiLa juga ikut berbelanja di Jusco pada hari Ahad, untuk menyiapkan bahan makanan yang telah kami buat dalam menu mingguan kami. Pada malam Sabtu dan malam Ahad, MayFiLa boleh ikut tarawih di masjid Kampus UTM.
Selain itu, pada hari Sabtu dan Ahad, MayFiLa boleh pergi ke Pasar Ramadhan, dengan syarat hanya membeli makanan secukupnya. Tidak boleh mubazir dan harus memilih makanan yang sehat, seperti air kelapa muda dan ayam penyet ^_^