Sabtu, Desember 21, 2013

Emak Bukan Cinderella






Emak lahir di kota kecil, di Kalimantan. Terlahir dengan sambutan yang biasa saja, karena sebelumnya telah ada enam saudara yang telah lahir sebelum emak. Setelah emak lahirpun, masih ada enam saudara lain lagi yang lahir. Jadi total saudara kandung emak, ada 13 orang. Tapi karena situasi dan kondisi, zaman itu masih tinggi tingkat kematian anak. Delapan saudara kandung emak, meninggal semasa masih balita. Sampai sekarang, hanya empat saudara kandung emak yang masih hidup.
Ketika memasuki usia sekolah, emak dititipkan untuk menumpang sekolah di rumah bibinya di kota. Jadi sejak umur 7 tahun, emak sudah tidak tinggal bersama orang tuanya. Sebagai anak asuh (keponakan yang menumpang hidup), emak harus bisa membantu segala pekerjaan rumah tangga agar tetap disayang bibinya dan tetap diizinkan untuk menumpang di rumahnya.
Masih teringat dibenakku, emak pernah mengungkapkan tentang masa itu.
“Bangun harus sebelum azan subuh, menyalakan tungku, memasak air, dan memasak nasi,” ujar emak.
Tak bisa kubayangkan betapa sabarnya emak. Sekecil itu harus meniup kayu-kayu bakar di tungku, membuatnya tetap menyala agar air mendidih dan nasi bisa masak.
Ternyata bukan hanya itu, mulutku bahkan pernah ngowoh (membuka lebar) ketika emak menceritakan bagian lain dari aktivitas paginya.
“Setiap berangkat ke sekolah, harus membawa nampan besar di kepala, isinya kue-kue buatan bibi yang akan dijual di sekolah,” tutur Emak dengan tersenyum.
Bagiku, dua hal itu saja sudah membuatku begitu kagum pada emak. Karena jika hal itu terjadi padaku, kutahu belum tentu aku akan sanggup menjalaninya.
Sejalan waktu, emak kecil tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan pintar. Emak diterima di fakultas hukum, di satu-satunya universitas negeri di propinsinya saat itu. Hanya kata salut berulang-ulang kuungkapkan ke emak. Di tahun itu, tahun 1969, masih langka orang bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Tapi, emak telah membuktikan. Keterbatasan ekonomi bukan menjadi halangan.
Kok bisa, Mak?” tanyaku.
“Niat harus kuat, harus gigih, dan tidak boleh putus asa untuk meraih cita-cita,” ujar Emak penuh semangat.
Tahun 1975, emak dipersunting bapak. Emak akhirnya meninggalkan rumah bibinya. Setelah menikah, emak sempat bekerja di bea cukai, pintu masuk pelabuhan laut di kotanya. Emak memilih berhenti bekerja karena mengandung anak pertamanya.
“Iya, Emak berhenti bekerja karena ada kamu lagi bobok di rahim Emak,” ungkap Emak sembari memegang pundakku.
“Terima kasih, Mak.” ujarku pelan sambil menahan runtuhan air mata.
Sejak saat itu, emak meluangkan seluruh waktunya untuk anak dan suaminya tercinta.
Keluarga bapak memiliki latar belakang ekonomi yang bertolak belakang dari emak. Bapak merupakan anak lelaki tunggal di keluarganya. Sejak kecil bapak sudah memiliki pengasuh ( babysitter). Bahkan sampai di bangku kuliah pun, bapak masih diantar dan dijemput pembantu ayahnya. Ayah bapak (almarhum kakekku) adalah seorang bos minyak (sebutan bagi pemilik pangkalan minyak di tepi sungai, mungkin sekarang seperti SPBU).
Sejak menikah, kehidupan bahagia mulai dirasakan emak. Kemudian bertambah setelah melahirkan aku, anak pertamanya. Semakin lengkap dengan kehadiran adik-adikku secara bergantian, sehingga adik bungsuku, anak  kelima emak. 
”Kenapa Bapak tertarik sama Emak?” tanyaku suatu kali.
Kata Emak, “Bapak sejak pertama melihat Emak, langsung jatuh cinta dan serius ingin menikahi Emak”. Wah kayaknya ini yang dibilang ada chemistry.
Sejak menikah dengan bapak, emak bagai Cinderella. Emak tidak lagi mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mencuci, masak, dan setrika sudah dilakukan oleh pembantu. Emak hanya menyusui dan merawat anak-anak saja.
“Bapakmu sangat sayang kepada Emak. Makanya, Emak tidak diperkenankan repot dengan urusan rumah tangga,” tambah emak lagi.
Aku selalu ingat betapa kompaknya emak dan bapak mengasuh, membimbing dan menyayangi kami. Meskipun, di rumah kami saat itu, juga ada beberapa keponakan bapak yang sudah kehilangan orangtuanya (yatim). Mereka juga diperlakukan sama layaknya anak kandung seperti kami. Kasih sayang emak juga tak berbeda bagi kami semua, bahkan sampai akhirnya mereka (para kakak sepupuku itu) menikah dan diboyong ke rumah suaminya masing-masing.
Masih teringat lekat di pikiranku, betapa emak dan bapak menyayangi kami dengan gaya mereka yang special. Emak tak pernah menyuruh anak-anaknya melakukan pekerjaan rumah tangga, mungkin emak ingin kami full bahagia di masa kecil kami. Bapak pun begitu, sampai SMA, aku masih diantar dan dijemput bapak, jika pergi dan pulang sekolah. Masa-masa indah yang tak bisa terulang kembali. Kebahagiaan keluarga yang ingin kami rasakan untuk selamanya.
Kita berencana, Tuhanlah yang menentukan. Saat usiaku 17 tahun, bagai disambar petir di siang bolong, bapak kandungku meninggal dunia secara mendadak. Kesedihan jelas mewarnai kehidupan kami saat itu. Aku dan keempat adikku, masih sekolah di SMA, SMP dan SD. Kami menjadi yatim, di usia yang masih belia.
“Titip anak-anak,” begitu pesan terakhir bapak kepada emak.
Tentu saja kehilangan Bapak, bagai kehilangan pegangan hidup bagi kami. Bapak adalah panutan, pelindung, dan pencari rezeki bagi keluarga kami.
Kembali emak menunjukkan “keperkasaan” dirinya. Emak kembali hidup sedia kala. Emak tak lagi hidup bagai Cinderella. Dan Memang, Emak bukan Cinderella.
“Masih ada Allah yang akan menjaga kita,” demikian yang selalu emak sampaikan kepada kami, jika melihat kami menangis mengenang almarhum bapak.
Aku ingat saat itu, aku kelas 3 SMA, sedang menghadapi ujian EBTANAS.
“Jangan pikirkan macam-macam, belajarlah dengan tenang dan raihlah prestasi yang baik. Insya Allah, Bapak di surga akan bahagia melihat keberhasilanmu,” Kata Emak menyemangatiku.
Alhamdulillah, aku lulus dengan nilai terbaik di sekolahku. Aku bisa melanjutkan di perguruan tinggi negeri di kotaku. Demikian juga tahun-tahun berikutnya, adik-adikku juga berhasil memasuki perguruan tinggi negeri dan kami mendapat beasiswa selama masa kuliah.
Emak sangat gigih berjuang untuk kelangsungan hidup kami. Emak mengais rezeki dengan membuka warung kecil di depan rumah dan menerima pesanan kue dari teman-temannya. Tengah malam Emak lalui dengan bermunajat kepada-Nya. Emak memberikan contoh pada kami, anak-anaknya. Tanpa diminta pun, kami meniru untuk bangun malam, mengadu pada-Nya. Ya, hanya kepada-Nya kami bisa berharap.
Sebelum subuh, emak sudah sibuk di dapur, menyiapkan dagangannya. Aku dan adik-adikku, kadang membantu mengoreng atau memotong bahan yang akan dimasak emak. Kami lakukan dengan kesadaran sendiri. Emak tak pernah meminta kami untuk melakukannya. Begitupun,  dengan pekerjaaan rumah tangga lain. Menyapu, mencuci, dan setrika, kami lakukan sendiri. Kehilangan bapak membuat kami menjadi pribadi yang mandiri.
Sebenarnya, almarhum bapak ada mewariskan beberapa buah rumah dan beberapa bidang tanah. Tapi emak tidak pernah berniat untuk menjualnya. Sehingga akhirnya, ketika adik perempuan bungsuku diterima di perguruan tinggi negeri ternama di Jakarta. Emak perlu uang banyak untuk membiayai adikku itu.
Dengan berat hati, emak menjual sebuah rumah warisan di tengah kota. Secara logika, pasti banyak uang yang emak terima. Karena harga tanah dan rumah di tengah kota sudah mahal waktu itu. Tapi apa yang terjadi? Emak dibohongi atau dicurangi oleh saudaranya sendiri, yang menjadi makelar untuk penjualan rumah itu. Apakah emak marah? Tidak, emak tidak marah. Raut wajah emak tetap tenang, begitu sabarnya emak. Bahkan emak masih bisa tersenyum ikhlas di depan saudaranya itu.
Emak menganggap mungkin belum rezeki bagi kami. Saat itu, emak hanya berkata lirih, “Biarkan saja dia begitu, tidak akan barakah jika dia makan harta anak yatim”. Ternyata kata-kata emak terbukti. Orang yang telah menzalimi emak, hidupnya susah. Sehingga sekarang, orang tersebut memang hidupnya jauh dari keberkahan. Walau sudah memasuki usia pensiun, dia belum mempunyai rumah pribadi untuk naungan keluarganya. Bahkan dia memiliki hutang yang banyak, akibat gaya hidup yang berlebihan. Nauzubillahi minzalik. Jangan sampai kita menzalimi orang lain, karena terbukti doa orang yang dizholimi itu, sangat makbul. 
Tahun keenam meninggalnya bapak, aku dan adikku di wisuda. Tak sampai dua minggu, kami sudah mendapat pekerjaan. Emak berkata bahagia, “ Alhamdulillah, Bapak pasti bahagia melihat anak-anaknya berhasil.”
Menyusul setahun kemudian, adik perempuan bungsuku diwisuda di Jakarta. Emak mendampingi dengan menangis terharu dan bahagia. Pada tahun yang sama, adik lelakiku, diterima bekerja di perusahaan minyak milik Perancis, di kota Balikpapan. Air mata emak mengalir deras melepas kepergian adik lelakiku. Iya, karena dia sudah seperti pengganti sosok bapak di rumah kami.
“Jangan lupa sholat lima waktu. Semoga Allah Yang Maha Rahim, melindungi dan menjagamu dari segala mara bahaya,” pesan dan doa yang selalu sama emak panjatkan setiap melepas kepergian anak-anaknya.
Menjelang delapan tahun meninggalnya bapak, aku dilamar dan akan menikah. Banyak saudara yang menentang rencana pernikahanku. Mereka beranggapan aku terlalu muda, masih berkesempatan untuk berkarier dan belumlah banyak membahagiakan emak. Tapi emak malah mendukungku, “Menikahlah, jika itu memang jodohmu. Emak akan tambah bahagia jika segera dapat cucu,” canda emak kepadaku.
Di usiaku ke-25, aku menikah tanpa pacaran. Proses pernikahan yang di anggap aneh oleh keluarga besarku. Emak mendapat omongan-omongan tidak sedap dari saudara-saudaranya. Tapi, Emak tetap sabar menanggapinya. Anak-anak Emak laris manis bagai gorengan. Beberapa bulan kemudian, satu persatu adikku dilamar. Menikah sebelum usia 25 tahun. Bahkan adik lelakiku, menikah di usia 22 tahun.
Perjuangan, kesabaran, dan pengorbanan yang telah Emak lakukan, tidak pernah sia-sia. Bukan hanya anak kandungnya yang banyak mendapat curahan kasih sayang dan menikmati rezeki dari tetes keringat Emak. Bahkan beberapa anak kos yang sempat tinggal di rumah kami dan berasal dari beberapa daerah, sampai saat ini masih mengenang kebaikan dan kasih sayang Emak. Mereka sering mengirim salam rindu untuk Emak.
Kami, anak-anak kandungnya, sangat ingin membahagiakan emak. Tepat 60 tahun usia Emak, 7 Desember 2010, kami ‘mengirim’ Emak untuk bertamu ke rumah Allah.
“Subhanallah, Alhamdulillah, terima kasih ya, Nak. Sudah mewujudkan impian Emak untuk ke sini. Semoga Allah menambah rezeki bagi kalian dari segala arah,” suara lirih emak saat itu, ketika aku meneleponnya di Mekkah.
Kini Emak sedang berbahagia menikmati sisa hidupnya. Hari-hari dijalani dengan dikelilingi anak-anak, menantu-menantu, dan cucu-cucu yang menyayanginya. Emak sekarang bagai superstar,  yang selalu ditunggu kedatangannya. Emak memiliki jadwal tetap, keliling Indonesia,  untuk mengunjungi cucu-cucunya. Kadang ke Balikpapan, ke Surabaya, ke Pontianak, ke Sekadau, ke Bengkayang, dan sempat berkunjung selama sebulan di rumah kami, di Malaysia. Semoga Emak dilimpahkan kesehatan dan umur yang penuh berkah sehingga bisa menikmati kebahagiaan di sisa umurnya. Aamiin.



Rabu, November 27, 2013

Borobudur

Bulan November dan Desember merupakan jadwal padat bagi Papa Dedy.
Sejak awal bulan, pertengahan, hingga akhitr bulan, jadwal konfrensi silih berganti.

Pada akhir November, Papa menghadiri konfrensi IEEE di Yogyakarta.
Tentu saja Papa Dedy menyempatkan berkunjung ke Borobudur di sela padatnya acara konfrensi.





Subhanallah ... lihat betapa senangnya Papa bisa melihat mentari terbit dari atas candi :)


Selasa, November 26, 2013

Happy Milad, Fitri!



Alhamdulillah. Mba Fitri tepat berusia 9 tahun hari ini.

Kalau dilihat dengan cermat, wajahnya semakin mirip dengan Nek Ani.
Kulitnya putih, senyumnya manis. Matanya sipit dan rajin membantu mama di dapur.

Happy milad, Fitri sayang!
Semoga dilimpahkan umur panjang yang barakah.
Jadi anak sholihah yang berbakti pada orangtua.
Menjadi muslimah yang berguna bagi banyak orang.
Dimudahkan dalam urusan dunia dan akhirat.
Semoga selalu bahagia sehingga ke surga-Nya. Aamiin.

Minggu, Oktober 06, 2013

Sultan of Science







MayFiLa mengikuti kegiatan Sultan of Science di Mount Safa International School.

Ada tim dari Petnosains, milik Petronas yang merupakan perusahaan minyak terbesar milik kerajaan Malaysia.

Pada kesempatan itu, selain pertunjukan science yang menarik, juga ada perlombaan science yang didemonstariskan oleh para siswa di masing-masing stand mereka.

Fitri membahas tentang gunung berapi, lengkap dengan miniatur gunung Merapi di Yogyakarta.

Sedangkan Mayra, menampilkan keunikan tata surya, terutama planet-panet yang berada di sekitar bumi.
Mayra dan timnya, juga membuat alat peraga yang KEREN!


Alhamdulillah, Fitri dan temannya, Tasnim, mendapat penghargaan sebagai juara kedua.
Sedangkan Mayra dan timnya, keluar sebagai juara pertama untuk tingkat sekolah dasar.

Oiya, mereka presentasi dalam bahasa Inggris. Bahkan mendapat pujian dari salah satu orangtua murid yang menyaksikan penampilan mereka. Katanya, sungguh bagus cara mereka berbicara dalam bahasa Inggris. Ya,  mereka bukan menggunakan standar bahasa Inggris Melayu (Menglis) :)

Tentu saja mereka gembira mendapat medali dan paket hadiah yang menarik.

Alhamdulillah.

Tetap semangat menuntut ilmu ya, Nak!

Jumat, September 20, 2013

Anniversary 12





Alhamdulillah. Hari ini, 19 September 2013, merupakan hari ulang tahun pernikahan (anniversary) ke-12 bagi Papa Dedy dan Mama Ida.

Tiada yang terlalu istimewa. Menjelang detik pergantian hari, Papa Dedy tetap menyelesaikan dan mengoreksi paper dari salah satu student-nya. Mama menemani, sembari sekali-kali memijat kaki dan tangan Papa Dedy yang letih seharian bekerja. Kami sambil bercerita mengenang apa yang kami lakukan 12 tahun lalu.

Papa Dedy dipakaikan inai sama adik perempuan satu-satunya, Tante Dida.
Sedangkan Mama Ida, ditemani Nek Ani, Tante Ana, dan Umi Yanti mempersiapkan acara akad keesokan harinya.

Malam hari setelah pulang dari kampus, Papa dan Mama makan berdua di salah satu restoran Jepang  di dekat kampus papa. Cara sederhana, untuk mengenang masa bulan madu kami saat di Jepang.


Perjalanan 12 tahun ini, banyak suka duka kami lalu bersama.
Kini telah hadir MayFiLa, yang mewarnai kehidupan kami.

Semoga sakinah, mawadah, wa rahmah selamanya. Aamiin.

Jumat, September 06, 2013

Meet Aizawa Sensei



Alhamdulillah ... ikut senang tak terkira. Suami tercinta bisa bertemu kembali dengan pembimbingnya saat studi master di Tokyo, Jepang.

Yuk, kita saksikan senyum bahagia dari keduanya pada foto di atas :)


Berikut catat dari suami tercinta: 

6th September 2013 was filled with mainly only one program, to visit my Big Sensei, AIZAWA Masuo Sensei. We checked out our hotel at Mito, Ibaraki-ken, and took train to central Tokyo, to Chiyoda district. Aizawa-sensei, after retirement from his position as President of Tokyo Institute of Technology (Titech) has taken several position within the Japan Prime Minister Cabinet Office. He is now the counsellor to the President of Japan Science and Technology (JST), a body involved in planning and implementation of Science and Technology policy in Japan. — in Chiyoda-ku, Japan.

Rabu, September 04, 2013

Sakura, Sampaikan Salam Rindu




Awal September, 1-8 September 2013, Papa Dedy mendapat tugas dari kampus UTM untuk survei alat di tiga universitas yang berada pada tiga kota di negeri Sakura, Jepang. Osaka menjadi kota tujuan utama. Kemudian Kyoto dan terakhir ke wilayah  Tokyo.


Selama bekerja di UTM, Papa memang sering pergi ke luar kota, seperti Melaka, Perak, Kuala Lumpur, Penang, Kucing, ataupun ke Bandung dan Jakarta dalam rangka penelitian, publikasi, serta berbagi ilmu.

Ada yang berbeda pada tugas kali ini, karena selama 3 tahun kami di Malaysia, baru kali ini Papa pergi selama 8 hari ke luar negeri. Biasanya hanya 1-5 hari saja. Jadi bisa dibayangkan, rasa rindu yang MayFiLa dan Mama alami ...

Papa ada mengirim sms, alamat dan no telepon hotel tempat menginap selama di Jepang. Tetapi kami tidak ingin mengganggu konsentrasi kerja Papa. Kami takut Papa jadi khawatir terhadap kami.

Biarlah rindu ini kami pendam ...
Hai Sakura, sampaikan salam rindu kami buat Papa ...
Semoga segala urusan Papa dipermudah, dilancarkan, dan selalu dalam perlindungan-Nya ... Aamiin

Selasa, Agustus 20, 2013

Happy Birthday, Papa



Hari ini, 20 Agustus 2013, Papa Dedy tepat berusia 39 tahun.

Semoga Allah limpahkan umur panjang yang bermanfaat.
Kesehatan yang baik, ilmu yang berguna bagi banyak orang, rezeki yang berlimpah dan penuh barakah, istiqomah di jalan-Nya, serta keimanan yang terus bertambah. Aamiin.




Kamis, Agustus 08, 2013

Idul Fitri 2013



Alhamdulillah, lebaran tahun ini, kami bisa berkumpul dengan sanak saudara di Surabaya.
MayFiLa sangat gembira bertemu Eyang-eyang, Tante Dida, dan sepupunya, Nadya.

Hampir tiap hari, berjalan-jalan untuk silaturahmi dan mengunjungi keluarga besar yang ada di Surabaya.

Semoga masih diberi umur dan kesempatan untuk berjumpa kembali. Aamiin.

Selasa, Juli 30, 2013

Doa untuk Humayra


Pada hari Senin, 29 Juli 2013, Humayra mendapat doa dan pesan cinta dari Mama dan Papa.

Di bulan Ramadan penuh rahmat ini, Humayra semakin terlihat dewasa dan tambah cantik.






Memang sejak usia 5 tahun, Mayra sudah belajar puasa Ramadan hingga Maghrib.

Kini di usia 10 tahun 6 bulan, Humayra semakin serius menjalani ibadah bulan Ramadan.


Semoga Allah limpahkan hati yang bersih, akhak yang mulia, otak yang cerdas serta sikap bijaksana dalam menjalani semua tantangan hidup.

Semoga dilimpahkan ilmu dan rezeki yang berlimpah dan bermanfaat serta diamalkan dan dibagi kepada orang-orang yang memerlukan. Aamiin.

Semoga Allah mudahkan Humayra menghafal dan mengamalkan Al- Qur'an serta meraih cita-citanya ... Semoga bahagia di dunia dan di akhirat.
Semoga Husnul Khotimah ... aamiin ya rabbal 'alamiin.

Pesantren Ramadan 2013




Pada tahun ini, MayFiLa mengikuti kegiatan Pesatren Ramadan yang diadakan oleh Pengajian Persatuan Pelajar Indonesia UTM (PPI-UTM).

MayFiLa terlihat gembira, karena selain bertemu teman-teman sebangsa dan setanah air, di kegiatan ini ada pelajaran tentang kisah nabi, doa-doa, hafalan Al-Qur'an, games science, melukis, origami, dan berbagai kegiatan seru lainnya.







Selain ini, saat pulang ada hadiah menarik yang bisa dibawa pulang.

Alhamdulillah ... kegiatan yang menyenangkan ^_^




Senin, Juli 15, 2013

Lapar Bin Ajaib



Memasuki hari ke-5 Ramadhan, Labibah mulai mengeluh dan mengeluarkan dalil-dalil manjur dari teman-temannya.

"Ma, Dek Li masih kecil ... kata teman-teman boleh kok nggak puasa sampai Maghrib ... Teacher juga bilang boleh buka setengah hari."

Biasanya mama akan tersenyum dan memeluknya dengan erat. Labibah akan menggeliat dan menciumi mama bolak-balik kayak baru ketemu setelah berpisah bertahun-tahun ^_^

Pada Ramadhan ini, Labibah baru berusia 7 tahun 2 bulan. Memang di kelasnya, rata-rata temannya berusia 8-9 tahun. Mereka biasanya hanya puasa setengah hari, dan ketika azan Zuhur, mereka akan berbuka dengan menyantap lunch yang disediakan di sekolah.

Tidak demikian dengan Labibah, selama Ramadhan ini, dia yang hanya berpuasa penuh di kelasnya, jadi dia akan ditemani teacher untuk bercerita selama "lunch time".

Alhamdulillah ... walaupun sempat mengeluh dan menulis kalimat "LAPAR BIN AJAIB" di sehelai kertas hasil karyanya ... Labibah tetap  puasa sampai Maghrib hingga hari kelima ini.

Mama sungguh bangga sama Labibah yang sholihah ^_^

Semoga kuat dan istiqomah hingga dewasa kelak ... aamiin




Ramadhan, Bulan Mengendalikan Hawa Nafsu









Bulan Ramadhan, biasanya identik dengan makanan yang berlimpah. Di lokasi tempat tinggal kami, banyak terdapat penjual makanan. Ada juga "Pasar Ramadhan" yang menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman.

Sebelum Ramadhan tiba, Mama sudah mendiskusikan hal ini kepada MayFiLa. Mama ingin mereka bisa menahan diri untuk tidak membeli makanan terlalu sering untuk acara berbuka puasa. Sebagai gantinya, Mama akan menyediakan menu kesukaan mereka untuk berbuka dan sahur. Tentu saja menu yang sehat dan baik buat kesehatan kami sekeluarga.

Ada hal yang ditanyakan MayFiLa saat kami memutuskan untuk tidak sering membeli makanan selama Ramadhan ini. Mengapa tidak boleh membeli makana di luar? Jawabannya tentu sangat mudah.

Pertama, makanan yang dijual biasanya menggunakan MSG, sedangkan kami sekeluarga tidak menggunakan MSG untuk masakan sendiri yang dibuat di rumah. Tentu lebih sehat memakan hasil masakan sendiri karena MSG sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kedua, kita tidak tahu kondisi hati orang yang memasak makana yang kita beli. Bagaimana jika orangnya jahat, suka marah, suka ghibah, suka dengki, dan sifat buruk lainnya? Padahal makanan sangat mempengaruhi suasana hati seseorang. Oleh karena itu, lebih baik memakan makanan buatan sendiri. Apalagi di bulan Ramadhan ini, kita ingin hati selalu bersih dan selalu mengingat Allah SWT.


Semoga dua alasan ini dapat membuat kami istiqomah untuk memakan makanan buatan sendiri.

Sebagai gantinya, MayFiLa juga ikut berbelanja di Jusco pada hari Ahad, untuk menyiapkan bahan makanan yang telah kami buat dalam menu mingguan kami. Pada malam Sabtu dan malam Ahad, MayFiLa boleh ikut tarawih di masjid Kampus UTM.

Selain itu, pada hari Sabtu dan Ahad, MayFiLa boleh pergi ke Pasar Ramadhan, dengan syarat hanya membeli makanan secukupnya. Tidak boleh mubazir dan harus memilih makanan yang sehat, seperti air kelapa muda dan ayam penyet ^_^

Jumat, Juli 12, 2013

Awal Ramadhan 2013


Foto di atas adalah kondisi MayFiLa 2 tahun lalu, ketika belum genap 1 tahun tinggal di Negeri Jiran ini. Setelah memasuki 3 tahun tinggal di sini, MayFiLa bertamah tinggi, tambah berani, dan insya Allah tambah solihah ^_^


Pada Ramadhan tahun 2013, MayFiLa mempunyai program baru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Pada malam pertama Ramadhan, kami sekeluarga berkesempatan untuk berangkat tarawih di masjid kampus UTM. Pulangnya memang agak malam, tetapi tidak masalah karena esoknya merupakan hari libur di Johor, dalam rangka hari pertama Ramadhan.

Alhamdulillah Labibah juga bersemangat ikut puasa. Jadi MayFiLa berniat akan puasa penuh sampai Maghrib. Alhamdulillah hari pertama dan kedua, puasa berjalan lancar dan bisa sampai azan Maghrib.

Malam ke dua, hanya Papa Dedy yang tarawih di masjid UTM. Mama dan MayFiLa bertarawih di rumah. Iya, memang sengaja karena selain MayFiLa harus berangkat sekolah pagi sekali setelah sholat Subuh, juga karena tahun ini kami punya program melancarkan hapalan Al-Qur'an.

Alhamdulillah dengan cara menjadi imam bergilir, antara Mama, Fitri, Mayra, Labibah ... maka semua berkesempatan membacasurah-surah yang terdapat dalam Al-Qur'an.

Alhamdulillah ... Mama merasa bahagia. Ternyata hapalan MayFiLa sangat bagus dan bertambah banyak.
Semoga tetap semangat ya, MayFiLa sayang.
Semoga Allah mudahkan MayFiLa untuk menghapal Al-Qur'an. Aamiin.

Labibah, Si Pemberani




Labibah memang paling senang mendengar cerita tentang sejarah. Apalagi tentang Sirah Nabi Muhammad SAW. Biasanya setiap selesai menyampaikan cerita,  akan ada pertanyaan atau kuis. Lihatlah betapa semangatnya semua anak mengangkat tangan, ingin menjawab.

Wah, tenyata Labibah yang terpilih. Labibah maju dan mengambil mikropon dari Mudir, lalu menjawab soal.
Alhamdulillah jawabannya benar. Labibah senang karena mendapat hadiah dari mudir ^_^

Fun with Science & Math








Ada cara belajar seru yang dilakukan MayFiLa bersama teman-temanya. Acara "Fishing" yang dibuat oleh Departemen Science dan Math di Mount Safa. Tentu asyik, karena belajar sambil bermain dan bekerjasama.

Lihat bagaimana seriusnya memahami soal, dan kemudian mencari jawaban dengan memancing kertas jawaban yang tersebar di lantai.

Alhamdulillah ... kegiatan ini membuat mereka memahami fungsi magnet, melatih kemampuan berhitung secara cepat, dan mengasah keterampilan serta memperkokoh ukhuwah.

Sabtu, Juni 29, 2013

Bersiap Menyambut Ramadan

Sebentar lagi akan datang bulan Ramadan. Bulan suci yang didalamnya terdapat banyak keistimewaan. Setiap orang ingin melakukan hal terbaik selama Ramadan. Apakah Anda termasuk yang demikian?


Ramadan yang lalu, mungkin telah banyak amal kebaikan yang Anda lakukan. Sebagai manusia yang tidak ingin merugi, sudah wajar kita mengharapkan amal ibadah kita selalu meningkat pada setiap kedatangan Ramadan. Bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas. Sebagai salah satu contoh, jika tahun lalu kita telah berhasil khatam Qur’an 1, 2 atau 3 kali dalam bulan Ramadan. Maka, akan lebih meningkat jika Ramadan kali ini juga bisa khatam membaca tafsir atau terjemahannya. Insya Allah.

Segala sesuatu kegiatan yang ingin berhasil dengan baik, tentu memerlukan perencanaan dan persiapan yang baik. Apakah Anda sudah melakukan perencanaan dan persiapan untuk menyambut Ramadan yang akan menjelang? Yuk kita rinci, persiapan apa saja yang bisa kita lakukan.

1. Persiapan Ruh

Kita bisa melakukan persiapan ini dengan melakukan ibadah-ibadah sunah yang seharusnya sudah dilaksanakan sejak beberapa bulan sebelum Ramadan. Misalnya memperbanyak melakukan amalan puasa sunah dan tahajud di bulan Rajab dan Sya’ban. Sehingga ketika Ramadan menjelang, ruh sudah dalam kondisi “siap” dan “haus” untuk melakukan hal terbaik dalam menggapai cinta-Nya.



Persiapan ruh juga bisa berupa mengajukan permohonan maaf kepada suami, orangtua, mertua, anak, atau siapa saja yang kita kenal. Hal ini perlu dilakukan agar ruh atau jiwa kita menjadi tenang ketika memasuki bulan Ramadan.



2. Persiapan Ilmu

Kita dapat belajar, membaca, bertanya kepada sumber yang dapat dipercaya. Lebih baik jika mengikuti acara khusus menyambut Ramadan. Biasanya ada forum atau kajian khusus yang membahas segala hal berkaitan dengan ibadah puasa dalam rangka menyambut Ramadan. Apakah ada acara tersebut di kota Anda? Jika tidak ada, kemajuan teknologi sekarang memungkinkan kita untuk mengikuti acara serupa via online.



Biasanya memang terkesan materi yang disampaikan “basi” dan hanya hal yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi janganlah kita merasa telah mengetahui ilmu yang disampaikan tersebut. Jangan bersikap sombong dan sibuk berbicara sendiri ketika materi sedang disampaikan, karena sesungguhnya ketika kita rendah hati, maka akan ada hikmah baru yang kita dapat dari ilmu yang disampaikan tersebut. Jika perlu catatlah hal-hal penting yang Anda dapatkan dari kajian tersebut.



Untuk yang mempunyai anak yang akan mulai dilatih berpuasa, Anda harus punya ilmu tersendiri untuk membimbing buah hati tercinta. Bisa saja bertanya langsung dan berguru dari orang lain yang punya pengalaman melatih anak dalam berpuasa atau bisa membaca buku pengalaman berpuasa dari ibu-ibu yang mendampingi buah hatinya.



3. Persiapan fisik

Persiapan fisik mencakup banyak hal, bukan hanya kondisi tubuh saja. Memang untuk menjaga stamina tubuh, kita harus mengatur pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan aktivitas fisik (olahraga) yang memadai. Persiapan fisik, juga meliputi:

- Apakah kita sudah membayar utang? Utang dalam artian luas, seperti utang puasa tahun lalu, utang uang atau utang dagang kepada orang lain, utang janji ketemu atau jalan bersama suami, anak, saudara, teman, dan lain sebagainya. Bersegeralah dibayar sebelum Ramadan tiba.

- Apakah kita sudah merencanakan keuangan untuk bulan Ramadan? Mungkin ada yang bertanya, “mengapa perlu merencanakan keuangan?”

Hal ini mungkin menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dan dipersiapkan, karena biasanya keuangan menjadi “besar pasak dari tiang” ketika bulan Ramadan menjelang. Oleh karena itu, perlu adanya persiapan untuk perencanaan keuangan. Sehingga kita tahu, pos-pos mana saja yang harus ditambah atau dikurangi. Dengan demikan keuangan tetap aman terkendali ^_^



- Persiapan istana yang bersih, sehat, dan indah.

Untuk mewujudkan poin ini, perlu kerjasama yang kompak antara semua anggota keluarga. Ajak suami dan anak-anak untuk membersihkan dan menghias rumah, sehingga ‘istana cinta’ kita akan menjadi sehat dan menyenangkan untuk dihuni selama Ramadan nanti.



Anda juga dapat menyiapkan permainan khusus bagi anak-anak. Permainan yang sarat ilmu dan pendidikan, yang membuat buah hati menjadi ceria selama menjalankan ibadah puasa.



- Persiapan jadwal dan target harian

Bukan bermaksud untuk membatasi kegiatan kita, tetapi lebih difokuskan untuk mendisiplinkan dalam pembagian waktu. Memang kadang jadwal yang dibuat mulai bangun tidur hingga tidur lagi, sering melenceng dari kegiatan nyata. Sebenarnya tidak masalah, yang penting kita punya gambaran hal apa saja yang ingin dilakukan dan target apa saja yang ingin diraih. Semoga Ramadan kali ini, lebih baik dari tahun-tahun yang lalu.



- Persiapan menu dan alokasi waktu.

Persiapan menu, sedapatnya kita lakukan dan memilih masakan lezat yang dapat kita masak secara cepat dan mudah. Tentu saja mempertimbangkan menu sehat yang baik untuk seisi keluarga selama menjalankan ibadah puasa. Selain itu, penghematan waktu memasak dapat kita pakai untuk memperpanjang waktu tahajud, membaca Al-Qur’an, atau membacakan cerita Islami bagi anak-anak.












Pasti masih banyak lagi poin penting yang harus kita lakukan. Yuk saling berbagi inspirasi di sini, apa saja yang Anda lakukan untuk menjadikan Ramadan tahun ini menjadi Ramadan terbaik?



Selasa, Juni 18, 2013

Happy Father's Day

Tanggal 16 Juni 2013, ada yang istimewa, peringatan "Father's Day" di seluruh dunia.

MayFiLa juga sengaja memberi hadiah istimewa untuk Papa Dedy tercinta.

MayFiLa tahu, Papa Dedy punya sepatu sudah mulai tua dan harus diganti ^_^

Makanya pada hari ini, MayFiLa memberi hadiah sebuah sepatu kulit untuk Papa.

Alhamdulillah Papa Dedy sangat gembira menerima hadiah dari MayFiLa.

Semoga bermanfaat menemani hari-hari sibuk Papa di tempat kerja.

Happy father's day, Papa Dedy.

Thanks for everything ... We love you ...



Selasa, Juni 11, 2013

Best of Belanda





Coming soon ...

Buku Best of Belanda, insya Allah akan segera terbit.

Buku ini hasil kerjasama yang indah 5 orang sahabat.
Ida, Diany, Pita, Dedek, Afifah.


Jika ingin jalan-jalan ke Belanda, jangan lupa membeli buku ini untuk dijadikan panduan jalan-jalan hemat ke berbagai destinasi terbaik di Belanda.

Berdoa, buku duet pertama






Alhamdulillah, akhir Mei 2013 dapat kiriman cover dan kabar bahwa buku duet Mama Ida bersama Umi Tuti, akan segera terbit.

Buku ini dikerjakan begitu singkat, kurang lebih hanya 1 minggu.
Awalnya ini merupakan proyek menulis yang Umi Tuti dapatkan untuk pengadaan buku perpustakaan pesanan Diknas Riau. Tetapi ternyata ketika menjelang DL, Umi Tuti menghadapi berbagai kendala & merasa tidak sanggup mengerjakan sendiri dan mengajak Mama Ida untuk duet.

Kebetulan Mama Ida memang sudah selesai semua PR menulis, dan sedang menikmati kebersamaan dengan MayFiLa. Jadilah kami bertemu di perpustakaan Taman Universiti JB. MayFiLa tentu senang berada di ruangan yang penuh dengan deretan buku-buku yang menarik ^_^

Alhamdulillah kurang dari 1 minggu naskah buku Berdoa selesai kami tulis.

Buku ini diperuntukkan bagi anak usia 9-15 tahun. Buku Berdoa berisi tentang seluk beluk berdoa bagi pelajar, serta dilengkapi kumpulan doa untuk menjadi pelajar yang berprestasi.

Semoga buku ini bermanfaat bagi pembacanya. Aamiin.

Puzzle Jodoh, Inspirasi Menjemput Jodoh Terbaik

Buku Puzzle Jodoh akan membantu Anda menghilangkan rasa gundah-gulana menanti datangnya jodoh yang menjadi idaman hati.




Buku ini memuat tips yang dapat dilakukan oleh setiap orang yang berusaha menemukan jodoh terbaiknya, seperti yang telah dijanjikan-Nya.



Anda akan menemukan beberapa tip seperti:

- Mencari tahu penyebab tak kunjung menikah

- Mengetahui jenis-jenis pintu jodoh

- Mengenal adab perjodohan Islami

- Melakukan terapi mandiri, dan

- Mempersiapkan pernikahan yang bahagia



Pada buku ini, Anda tidak merasa digurui karena bahasa yang digunakan seperti gaya bicara kepada seorang sahabat. Anda juga tidak akan sakit hati, ketika menemukan hal yang kurang Anda sukai. Oleh sebab itu, buku Puzzle Jodoh sangat cocok sebagai hadiah istimewa bagi sahabat atau saudara yang masih menanti datangnya jodoh idaman hati.





Dalam buku ini, Anda akan menemukan kisah-kisah nyata dari berbagai penjuru dunia, tentang suka duka dan perjuangan mereka dalam menanti dan menjalani masa-masa sulit untuk menemukan belahan jiwa.



Jadi tunggu apa lagi?

Yuk baca buku ini, temukan sendiri cara paling nyaman untuk menjemput jodoh idaman hati Anda.




Jumat, Mei 31, 2013

Naik Kuda

Pertengahan Mei, MayFiLa berkesempatan ikut Trip ke Malaka bersama rombongan Mount Safa International Islamic School. Mereka mengunjungi Menara Taming, zoo Melaka, Museum Islam, Museum Bahari, Masjid terapung, dan objek wisata lainnya.


Pada kesempatan itu, mereka juga sempat naik kuda. Dulu pernah naik kuda saat di Surabaya, tetapi kali ini baru pertama kali di Malaysia. tentu saja mereka sangat gembira ^_^

Semoga lain kali ada rezeki dan kesempatan untuk ikut ekstra kurikuler "Horse Riding" ... aamiin















Fun with Papa

Alhamdulillah bulan Mei ini, MayFiLa berkesempatan mengajak Papa untuk hadir di kegiatan mereka. Ada berbagai macam perlombaan dan yang paling seru adalah lomba balap dengan kaki diikat pita merah.

Lucu sekali melihat Papa membawa si kembar, Labibah dan Fitri.
Sepanjang arena lomba, ketawa melulu. Memang tidak menang, tetapi hati tetap senang.
Semua yang menonton jadi gemes melihatnya ^_^







Senin, Mei 13, 2013

Multicultural Day 2013

Hari Ahad, tanggal 12 Mei 2013 di sekolah MayFiLa, Mount Safa International Islamic School Johor Bahru, mengadakan acara Multicultural Day 2013.
Stand terdiri dari berbagai negara asal dari semua student di sekolah tersebut. Seperti negara Uganda, Mali, Nigeria, Kanada, Prancis, Bangladesh, Libya, Mesir, Singapura, Indonesia, Malaysia, Jepang.


MayFiLa membuat stand INDONESIA. Mereka menampilkan berbagai informasi tentang negerinya tercinta. Tidak ketinggalan, Mayra membuat miniatur gunung Krakatau lengkap dengan aliran lava dan info tentang gunung tersebut.



MayFiLa juga menyiapkan "Quiz about Indonesia" dan hadiah menarik bagi pengunjung yang dapat menjawabnya.




Di stand Indonesia, juga terdapat gendang dan angklung. Pada kesempatan itu, kepala sekolah, guru, dan beberapa orangtua murid berkenan memainkan kedua alat musik tersebut. Tentu saja spontan suasana menjadi tambah meriah.





Insya Allah tahun depan, MayFiLa akan bawa pernak-pernik lebih lengkap dari Indonesia ^_^


Labibah 7 Tahun

Happy milad putri kecil kami, Labibah Nurul Awliya.


Semoga tambah solihah, diberi kesehatan yang baik, umur yang bermanfaat, serta hidup yang penuh berkah. Aamiin.




Senin, April 15, 2013

Indonesian Festival 2013





Teman-teman, di Malaysia dan sekitarnya.
Jom hadiri Indonesian Festival 2013 yang akan diadakan di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Skudai.

Akan ada berbagai makanan khas Indonesia yang sedap-sedap dan lazat.
Ada juga berbagai hasil kerajianan tangan, berbagai batik, serta budaya lain bangsa Indonesia yang bermacam ragam dan sungguh menakjubkan.

Don't miss it!
Hari pelaksanaan: Rabu - Jumat
Tarikh: 24 - 26 April 2013
Di Dewan Sultan Iskandar, dekat Masjid UTM Skudai.

Hadiri beramai-ramai ya ... ^_^







Oiya, insya Allah di sana juga akan ada buku Puzzle Jodoh.

Jadi bagi yang belum membaca, silakan dapatkan di acara Indonesian Festival 2013 ya ... ^_^

Terima kasih.

Naskah Selesai, Calon Buku Kelanjutan Puzzle Jodoh

Alhamdulillah ... Segala puji tiada terkira bagi Allah Swt. karena atas karunia-Nya, naskah calon buku kelanjutan Puzzle Jodoh berhasil Mama selesaikan tepat pada hari DL, yaitu hari Rabu, tanggal 10 April 2013 pukul 12 tengah malam.


Tentu ada rasa senang dan lega.
Insya Allah buku ini memuat lebih banyak lagi kisah nyata untuk mendampingi setiap poin yang Mama tuliskan. Sesuai masukan dan saran dari pembaca Puzzle Jodoh, pada buku ini akan memuat lebih banyak lagi sudut pandang dari kaum pria.
Kisah nyata tidak hanya dari kaum Hawa, tetapi juga disertai oleh beberapa pengalaman nyata para jejaka dan para suami.

Semoga lebih berwarna dan penuh makna.

Semoga bermanfaat buat Penulis, kontributor, dan para pembaca.

Semoga lancar proses terbitnya.
Biasanya antri untuk terbit sekitar 7-8 bulan.
Semoga bisa segera launching di Johor Bahru.

Semoga bisa bermanfaat buat banyak orang. Aamiin.



Minggu, Maret 24, 2013

Puzzle Jodoh di London, Inggris








Alhamdulilah ... senang sekali mendapat kiriman foto dari Nazri yang sedang studi  PhD di Inggris.

Di tengah kesibukan studi, Nazri sempat membaca dan sedang menghabiskan lembaran akhir dari buku Puzzle Jodoh.

Terima kasih ya, Nazri.
Semoga Allah mudahkan urusanmu di sana, termasuk urusan mendapat jodoh yang terbaik bagi diri, keluarga, agama, bangsa, dan tentu saja untuk kehidupan akhirat kelak. Aamiin ...


Puzzle Jodoh dan Pembaca

Alhamdulillah. Di bulan Maret ini, banyak komentar dan apresiasi dari pembaca buku Puzzle Jodoh. Mama Ida tentu saja sangat bersyukur dan senang, jika sedikit sharing  pengalaman yang ada dalam buku tersebut, ternyata bermanfaat buat para pembaca.

Berikut komentar dari sahabat Mama, Mba Asty Putery.

"Alhamdulillah saya sudah baca bukunya Mama Ida, menurut saya, buku tersebut tidak hanya bagus untuk yang single aja, tapi juga bagus untuk para orang tua yang punya anak perempuan dan akan punya menantu perempuan :)


barakallah Mama Ida, ilmu seperti itu mahal harganya (tidak semua mempunyai kesempatan untuk mengetahui ilmu tersebut)... terima kasih banyak Mama Ida..

Semoga sukses di buku berikutnya ... "


Terima kasih Mba Asty atas kiriman apresiasi dan doa tulusnya.
Doa yang sama buat Mba Asty yang baik hati.






Kamis, Maret 14, 2013

Calon Menantu?





Bulan Maret ini, Mama lagi bergelut dengan tema Nikah.
Iya, karena sedang menulis calon buku dengan tema Nikah, Mama jadi semangat mengumpulkan semua koleksi buku-buku Mama dan Papa yang semuanya berhubungan dengan tema Nikah.

Tumpukan buku mulai dari berbahasa Indonesia, bahasa Inggris, sampai berbahasa Melayu, Mama coba baca. Alhamdulillah dapat banyak manfaat dari membaca karya orang lain.
Setelah membandingkan satu buku dengan buku yang lain, masing-masing punya kelebihan dan kelemahan.
Mama jadi terinspirasi dan berusaha membuat yang berbeda dari buku-buku tema Nikah yang sudah ada di pasaran Indonesia maupun Malaysia.


Di tengah asyik membaca dan merenungi masing-masing buku itu, Mama tidak terlalu memperhatikan, ternyata Mayra membaca dengan serius buku Puzzle Jodoh di sofa ruang tamu.
Saat Mama dekati, Mayra tersipu malu dan bertanya istilah-istilah yang tidak dia mengerti di dalam buku Puzzle Jodoh.

Ketika Mama tanya, "Kok Mba Mayra baca buku Puzzle Jodoh?"
Jawabnya, "Biar bisa siap-siap cari jodoh yang baik."

Huaaaa .... Mama pasang tampang kaget, kemudian tertawa bersama Mayra.
Ok, kalau gitu, Mama bakal dapat menantu?
Xixixi ... Mayra tertawa geli :)

Syukurlah di dalam buku Puzzle Jodoh tidak ada yang porno.
Isi buku berupa sharing ilmu dan bekal untuk mencari jodoh terbaik idaman hati.
Jadi masih aman dibaca oleh Mayra yang usianya baru 10 tahun^_^.
Semoga kelak calon menantu Mama adalah lelaki soleh yang baik hati dan budi. Sehingga dapat menjadi imam yang bertanggung jawab terhadap anak dan istrinya. Semoga selalu sakinah, mawaddah, warahmah hingga ke surga-Nya. Aamiin YRA.