Di halaman belakang rumah kami, ada pohon pepaya. Sebenarnya, tanaman itu sudah ada sejak kami pindah di sini. Saat itu, tanaman pepaya tersebut masih kecil. Tingginya tidak lebih dari 1 meter dan berada di dalam pot besar. Tanaman itu, ditanam oleh Tante Ria, yang dulu tinggal di sini. Sekarang Tante Ria sudah pindah mengikuti suaminya bertugas di Mekkah, Saudi Arabia.
Hari berganti hari, tanaman pepaya itu semakin bertambah besar. Lebih tujuh bulan kami tinggal di sini, tanaman pepaya itu berbuah. Kami bahkan melihat banyak sekali buah yang tumbuh silih berganti. MayFiLa sangat senang memperhatikan perubahan warna dari buah pepaya.
Saat masih baby, buah pepaya itu berwarna hijau muda. Bertambah besar warnanya semakin hijau tua. Dan ketika mencapai besar yang maksimal, warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan dan perlahan tapi pasti berubah menjadi warna jingga yang bagus sekali. Subhanallah, maka suci Allah yang telah menciptakan buah pepaya yang bisa berubah warna sedemikian rupa.
Kini tiba saatnya, ada buah pepaya yang bisa kami panen. MayFiLa senang sekali. Secara bergantian mereka memegang buah pepaya yang lumayan besar dan berwarna jingga cerah. Buah pepaya yang masak di pohon, tentu nikmat sekali. Tetapi, hasil panen pertama itu tidak langsung kami nikmati. kebetulan ada tetangga sebelah rumah kami yang sedang hamil dan ngidam. Buah pepaya hasil panen pertama itu,
langsung kami berikan kepadanya. Alhamdulillah, bahagianya melihat si penerima sangat senang mendapat kiriman buah pepaya yang ranum.
Semoga tidak lama lagi, kami bisa panen pepaya lagi. Dan akan kami nikmati bersama-sama. Wuuuuih pasti lezat dan nikmat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar