Senin, Februari 04, 2008

Apa Yang Membuat Mama Ida Menangis??

Memang jadi seorang Ibu sangat berat....Apalagi punya 3 Balita sekaligus...Wah bisa bayangkan khan ?? gimana repot, heboh dan Capeknya. Kadang2 klo udah "hampir" putus asa nggak bisa lakukan yang terbaik buat anak2...Ujung2nya juga nangis...sedih....Dan yang pasti Pahlawanku ( suami tercintalah) yang akan suruh mengulang membaca tulisan hadiah dari beliau ttg KEUTAMAAN WANITA dan kasi pesan2 singkat yang selalu menghibur dan ngasi semangat agar Mama Ida bisa Tegar, Tabah dan Sabar dalam mengasuh dan mendidik MayFiLa.

Hari ini, siang2 bolong, sekitar jam 12 siang, tiba2 aza Mama Ida menitikkan air mata.... Bukan...bukan karena MayFiLa nakal....tapi.....

Memang spontan dari hati paling dalam, rasa simpati Mama Ida muncul karena melihat ada seorang Ibu yang duduk di depan rumahnya ( atau lebih layak di sebut "gudang sampah" krn banyak timbunan sampah2 kardus, plastik, dll ). Duduknya bukan sekedar duduk, selain duduk di tanah langsung tanpa alas jg lagi menunggu dan memasukkan Nasi Aking-nya ke kaleng2 bekas biskuit ( Nasi basi yang di jemur utk di masak dan di makan lagi). Tapi yang bikin air mata ini langsung tdk tertahankan....Ibu itu dg enaknya membalik2 nasi aking dan sesekali memasukkannya langsung ke mulutnya ( langsung dicicipi ...alias langsung dimakan tanpa di masak).

Ya Allah, Nikmat- Mu begitu banyak. Kenapa daku masih kurang bersyukur???

Ibu itu saja masih bisa tersenyum kepadaku...Padahal dia nggak kenal diriku...

Akhirnya, seperti orang linglung, daku spontan membelok ke warung terdekat., membeli beberapa makanan dan memberanikan diri untuk menghampiri Ibu tersebut. karena daku nggak bisa bahasa Jawa, daku ngomong aza pake Bahasa Indonesia. Alhamdulillah daku jadi tau ibu itu seorang pemulung yang menghidupi anak2nya dan seorang Ibunya yang udah renta...suaminya pergi entah kemana....

Daku gembira bisa berbincang walau hanya sesaat. Akhirnya, daku minta izin utk ambil fotonya dg ponsel yg daku bawa. Beliau senang....lihat sendiri senyum masih menghiasi bibirnya....

Ya, Allah. Maafkan Daku yang tdk pandai berterima kasih atas banyaknya Nikmat-Mu.

Buat suamiku, Terima kasih udah "berjuang" utk Diriku dan anak2 kita....

Maafkan Daku dan jangan bosan utk selalu membimbing diriku....

Tidak ada komentar: