Selasa, Maret 24, 2015

ANEMIA

{Arsip Kelas Senin, 23 Maret 2015]


Assalamu'alaikum wr.wb.
Halo teman-teman sayang^_^
Semoga semua dalam keadaan sehat dan sejahtera^_^

Mohon maaf Kelas Senin hadir terlalu malam^_^

Tema kita hari ini: ANEMIA

silakan berbagi pengalaman dan informasi terkait tema hari ini.

Semoga bermanfaat.

Terima kasih

wassalam,

Ida

*** ** ***


ANEMIA

Penyebab dasar dari anemia defisiensi besi harus dikenali. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemunculan kembali kondisi ini. Jika anemia tidak ditangani dan menjadi kronis, berbagai komplikasi bisa terjadi.
Bagi penderita anemia defisiensi besi yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi, Anda bisa menemui dokter spesialis gizi. Mereka bisa membantu dalam menentukan menu makanan yang kaya akan asupan zat besi.

Meningkatkan Asupan Zat Besi Dari Menu Makanan

Perubahan menu makanan, baik jenis dan jumlahnya, sangat penting dalam penanganan untuk anemia. Walaupun nasi termasuk dalam makanan pokok kita, kita perlu mengonsumsi nutrisi dari jenis makanan lainnya. Kita bisa mengurangi takaran nasi dan menambahkan makanan yang lebih kaya akan zat besi seperti bayam, daging sapi, dan hati ayam.
Wanita hamil disarankan untuk meningkatkan asupan zat besinya. Bayi di dalam kandungan membutuhkan pasokan darah dan zat besi yang cukup. Penambahan zat besi bisa berasal dari makanan atau pun suplemen penambah zat besi. Tanyakan kepada dokter kandungan tentang dosis dan aturan pakai obat suplemen yang bisa Anda konsumsi.
Makanan yang kaya akan vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Makanan yang kaya akan vitamin C adalah brokoli, jeruk, kiwi, tomat dan paprika merah.
Berikut ini daftar makanan dengan sumber zat besi yang baik:
  • Hati ayam dan hati sapi.
  • Kacang-kacangan seperti kacang hitam, kacang hijau, kacang merah.
  • Tahu dan tempe.
  • Makanan laut atau boga bahari seperti tiram, kerang dan ikan.
  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.
  • Daging merah tanpa lemak.
  • Buah kering seperti kismis dan aprikot.
Carilah bahan makanan yang sudah difortifikasi atau dilengkapi dengan zat besi. Dalam langka membasmi kekurangan zat besi, pemerintah telah mendorong persediaan beras dan terigu yang kandungan zat besinya lebih tinggi.

Mengonsumsi Suplemen Penambah Zat Besi

Suplemen penambah zat besi yang paling sering dianjurkan adalah besi sulfat. Suplemen ini berbentuk tablet dan biasanya diminum dua hingga tiga kali sehari. Untuk penderita sakit maag, suplemen penambah zat besi ini harus dikonsumsi dua jam sebelum atau empat jam sesudah mengonsumsi obat antasida. Ini karena obat antasida dapat menghambat penyerapan zat besi.
Di beberapa wilayah di Indonesia, suplemen penambah zat besi disediakan oleh pemerintah secara gratis untuk para ibu hamil.

Mengurangi Makanan dan Obat-obatan Penghambat Penyerapan Zat Besi

Kebiasaan orang Indonesia yang suka mengonsumsi minuman berbahan dasar teh juga menjadi salah satu faktor banyaknya kasus anemia di Indonesia. Teh mengandung zat yang bisa menghambat penyerapan zat besi pada tubuh manusia. Berikut ini adalah daftar makanan dan minuman lain yang bisa menghambat penyerapan zat besi:
  • Makanan dengan kandungan kalsium yang tinggi seperti susu dan yogurt
  • Daun kemangi
  • Daun seledri
  • Daun mint
  • Cokelat
  • Kopi
  • Buah-buah beri seperti stroberi dan bluberi
  • Kacang kenari
Terdapat beberapa obat-obatan yang bisa mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh seperti antasida dan proton pump inhibitor (PPI) yang mengobati sakit maag dan melancarkan sistem pencernaan.

Mencegah Tukak Lambung Akibat Obat Anti-inflamasi Non-steroid (OAINS)

Mereka yang mengonsumsi OAINS secara teratur dalam jangka panjang perlu mewaspadai terjadinya efek samping tukak lambung. Tukak lambung muncul ketika terjadi erosi atau luka pada lapisan dinding lambung. Luka ini bisa berdarah secara perlahan-lahan sehingga akhirnya tubuh kekurangan sel darah merah dan persediaan zat besi. Setelah beberapa waktu, jika tukak dibiarkan, anemia pun terjadi. Oleh karena itu, mereka yang mengonsumsi OAINS dianjurkan untuk mengonsumsinya bersamaan dengan makanan, mengurangi konsumsi minuman keras dan merokok, serta mengonsumsi obat antasida. Semua ini bertujuan untuk mencegah terbentuknya tukak lambung.

Mengobati Infeksi Cacing Tambang

Anemia akibat infeksi cacing tambang terjadi karena cacing parasit ini mengonsumsi darah Anda. Selain anemia, cacing tambang juga bisa menyebabkan komplikasi seperti malanutrisi sehingga menghambat pertumbuhan pada anak. Pada wanita hamil, cacing tambang bisa mengakibatkan kelahiran prematur dan berat bayi rendah saat lahir.
Pengobatan cacing tambang bertujuan menghilangkan infeksi yang ada, meningkatkan nutrisi, dan mengobati komplikasi dari anemia. Dokter akan memberikan resep obat cacing yang menghancurkan parasit, seperti albendazole dan mebendazole. Kedua obat itu digunakan untuk mengatasi infeksi cacing. Pengobatan biasanya diberikan sekitar satu sampai tiga hari.
Penderita anemia akan diberi tambahan resep suplemen penambah zat besi.

Mengobati Talasemia

Talasemia adalah penyakit genetik atau keturunan yang mengakibatkan penderitanya mengalami kekurangan hemoglobin dan sel darah merah. Indonesia juga termasuk dalam kelompok negara-negara dengan penderita talasemia yang tinggi.
Penderita talasemia perlu mengontrol tingkat darah dan hemoglobinnya untuk menjaga-jaga agar tidak terjadi anemia yang berkelanjutan. Penambahan suplemen dan obat-obatan akan dianjurkan jika memang terjadi anemia.


sumber: http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi/pengobatan/ 

Tidak ada komentar: