Jumat, Januari 27, 2012

Berbagi dengan Kucing

Sejak dua hari lalu, MayFiLa menemukan seekor kucing betina yang sedang hamil di dekat pekarangan rumah. Pandangan pertama yang membuat MayFiLa jatuh cinta pada kucing tersebut. Mereka memberi nama yang cukup unik. Varmel, demikian mereka memanggilnya.

Setelah hari itu, sejak bangun tidur, mereka pasti nyerempet menyebut Varmel dalam setiap kegiatan apa pun. Mama katakan demikian karena begitu mata melek, Labibah langsung bilang, “Ma, ntar beli makan kucing yang banyak ya.”

Belum lagi Mayra yang bolak-balik bercakap-cakap dengan bahasa isyarat kepada kucing itu. Mama hanya bisa tercengang antara heran, bingung dan takjub. Iya, mama sangat takjub dengan cara berkomunikasi Mayra. Dan sepertinya Varmel mengerti dan mengikuti apa yang diucapkan oleh Mayra.

Beda lagi dengan Fitri. Saat kami mau sholat Maghrib berjama’ah tadi malam, Fitri tiba-tiba nyeletuk, “Aku kangen Varmel.”

Tentu saja mama dan papa tersentak kaget. Duh, mau sholat aja masih mikir si Varmel. Kami lihat wajah Fitri sangat muram saat itu. Syukurlah setelah sholat, papa bercerita tentang suatu tema yang menarik. Fitri dapat kembali ceria dan serius menyimak cerita papa.

Pagi ini, kembali MayFiLa heboh dengan si kucing itu. Mereka berebut memberi makan, menuangi susu dan mengelus bulu bercak abu-abunya. Wah kayaknya mama kalah ngetop nih dibanding si kucing…hehehe gawat nih.

Jadi ingat kegiatan Jum’at Berbagi yang biasa MayFiLa lakukan di tanah air. Mungkin bedanya, kali ini mereka melakukan Jum’at Berbagi bersama kucing, Varmel.

Walau bagaimana pun, mama tetap senang MayFiLa mulai menyayangi makhluk hidup lain secara tulus. Mama akan siap menambahkan “makanan kucing” dalam list belanja setiap pekan. Mama juga siap mengorbankan peralatan jahit-menjahit yang dibawa dari Indonesia, untuk membuat segala macam permainan untuk si Varmel.

Satu lagi mungkin bakal jadi jadwal tambahan buat mama, selalu nggak bosan untuk mengingatkan MayFiLa untuk mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun sampai bersih, setiap mereka habis bermain bersama Varmel.

Selera si Varmel juga hebat, dia menyenangi makanan yang terbuat dari sari ikan asli, mengandung serat jagung dan sayur-mayur serta terdapat unsur susu. Packing makanan tersebut juga cantik dan tentu saja harganya pun “apik” karena jika dibanding dengan harga beras perkilo, perbandingan harganya sekitar 5 : 1.


Bisa bayangkan jika beras di sini hanya RM3 per kilo, makanan Varmel harganya RM15 per kilo. Semoga Varmel tumbuh sehat dan dapat melahirkan anak-anaknya dengan selamat. Semoga MayFiLa juga tetap semangat untuk merawat dan menyayangi Varmel. Wah kayaknya cerita ini bakal bersambung deh ^_^.

Tidak ada komentar: