Bulan Maret 2020 mulai terdeteksi adanya virus covid 19 di Indonesia. Masyarakat yang awalnya sangat berhati-hati, namun setelah lebih 9 bulan berlalu kondisinya sudah seperti banyak yang mulai kendor terhadap protokol kesehatan.
Berikut ini ada tulisan menarik yang dikirim oleh seorang teman via WA. Semoga bisa bermanfaat ya.
Banyak orang berpikir yang penting imun system yang harus dijaga dan merasa itu sudah cukup.
Tapi mereka tidak ngerti ada yang namanya Viral Load.
Jika kita pergi ke tempat-tempat yang viral load nya tinggi, sebagus apapun daya tahan tubuh kita tidak akan sanggup untuk memerangi virus tersebut.
*Dr Nikolas Wanahita, MD, MHA, FACC, FSCAI* Internist; General and Interventional Cardiologist, Mount Elizabeth Novena Hospital - Specialist Centre 38 Irrawaddy Road, #05-45, Singapore 329563
Informasi penjelasan ilmiah mengenai Pandemic COVID-19, by Dr. Nikolas Wanahita.
Tidak terasa sudah lebih 7 bulan sejak Pandemic Covid-19.
Saya banyak menerima pertanyaan dari kolega, pasien, keluarga atau teman-teman mengenai virus ini.
Saya akan membahas dan menjawab dengan point-point seperti dibawah ini.
Topik : Important Awareness Of “VIRAL LOAD”.
A. Mengapa ada orang yang terinfeksi tapi tidak timbul gejala, tapi ada pasien sehat terjangkit virus kemudian meninggal dunia ?
Di dunia kedokteran ada yang disebut dengan “viral load”.
Viral load adalah jumlah kuantitatif partikel virus yang masuk ke sistem tubuh.
Menurut penelitian ilmiah, viral load ini adalah “key factor/faktor penting” yang menentukan ringan atau beratnya infeksi dari Covid-19.
Sebelum saya lanjutkan, saya ingin menegaskan bahwa tidak ada obat-obat yang bisa menyembuhkan VIRUS. Hanya immunitas badan yang bisa melawan dan memberantas virus dari sistem tubuh.
Golongan pasien dengan immunitas rendah adalah mereka dengan kondisi pre-morbid; contohnya penderita hipertensi/darah tinggi, diabetes, pasien yang sudah pernah transplantasi organ, penderita HIV/AIDS, lanjut usia, atau penyakit kronis lainnya.
B. Mengapa banyak penderita berusia muda dan sehat seperti dokter pertama di Wuhan akhirnya terkapar parah di ICU dan meninggal? Demikian juga banyak dokter-dokter muda di Italy, US, Indonesia yang meninggal. Immunitas mereka harusnya bagus.
Ini karena selain daripada immunitas, “faktor viral load” ini sangat penting dalam menentukan infeksi ringan atau berat.
Skenario A :
Pak Fery dan Pak David bertemu di restoran tanpa masker dan duduk berdekatan.
Pak Fery ternyata mempunyai virus Covid-19, jumlah transmisi viral load yang masuk ke badan Pak David sangat tinggi.
Skenario B :
Pak Fery dan Pak David bertemu di restoran akan tetapi mereka menjaga jarak sedikitnya 1 meter, dan menggunakan masker.
Dengan skenario sama dimana Pak Fery mempunyai virus di badan, viral load yang masuk ke badan Pak David jumlahnya jauh lebih sedikit.
Maka dari itu, sangat penting untuk dokter, perawat, dan seluruh personel yang menangani virus Covid-19 untuk menggunakan APD lengkap mulai dari masker N95, goggle plastic, shield muka, dan baju.
Semakin banyak penderita virus ini dimana jaraknya berdekatan, viral load akan semakin tinggi.
C. Jadi apakah berbeda apabila jumlah virus yang masuk banyak atau sedikit ?
Setelah virus masuk ke tubuh kita, virus akan mengambil alih fungsi sel tubuh kita untuk berkembang biak/replikasi. Tetapi immunitas badan kita akan mengenali virus asing di tubuh dan dengan cepat mengeluarkan “innate immune response/immunitas fase 1”
( Tubuh mengeluarkan protein2 seperti cytokine dan interferon untuk melawan virus asing. ).
Saat ini terjadilah ‘perang’ antara immunitas tubuh kita dan virus.
Seperti yang terjadi di pertempuran, siapa yg bisa mengumpulkan ‘pasukan’ secara cepat dan banyak akan menang.
Kalau viral load yang masuk jumlahnya sangat banyak, sistem immunitas kita akan menjadi “overwhelmed/kewalahan” karena virus sangat cepat berkembang.
Jika ini terjadi, virus ini kemudian akan turun dari hidung dan tenggorokan kita untuk menyerang sel di paru-paru, dan kemudian
menyebabkan infeksi paru-paru berat.
Lebih buruk lagi, kalau viral load ini sangat tinggi, sistem immunitas bukan hanya kalah tapi mereka akan berantakan dan memproduksi reaksi immunitas berlebihan.
Ini disebut “cytokine storm” dimana immunitas badan berbalik menyerang badan, organ-organ, lalu terjadi shock dan kematian dapat terjadi secara cepat.